Hari ini saya menemukan sebuah quote dari seorang wanita tangguh, dikenal sebagai American Author and Educator.
who is she?? yupp!! Helen Keller yang buta lagi tuli..
begini bunyi quote itu:

“The only thing worse than being blind is having sight but no vision.”

astaga!!
saya baru sadar.
tidak ada gunanya kita bisa melihat dengan pandangan mata yang jelas, tapi tidak punya visi untuk menjalani hidup.

percuma kita bisa melihat bahwa dunia itu luas, bahwa bumi itu bulat, bahwa langit itu biru, bahwa air itu mengalir, tapi kita tidak tahu siapa, apa, dan untuk apa kita ada.
percuma kita bisa membaca rangkaian huruf yang tersusun dalam kalimat indah, menulis kata-kata, namun tidak bisa menciptakan visi bagi kita sebagai manusia.

saya teringat satu quote lainnya dari Jonathan Swift yang pernah dinukil oleh seorang dosen saya yang kebetulan adalah seorang dokter spesialis mata.

“Vision is the art of seeing things invisible.”

yah. visi itu seni.
tidak semua orang bisa menjalankan visinya.
tidak semua orang bisa membuatnya.
bahkan, tidak semua orang sadar bahwa hidup ini perlu visi.
lebih parah lagi, banyak yang tidak tahu visi itu apa dan untuk apa.

sesungguhnya, jika kita mempunyai visi hidup yang jelas, maka langkah kita akan terarah karena kita tahu kemana tujuan kita.
berbeda dengan mereka yang membiarkan “hidupnya mengalir seperti air.”
sejujurnya saya bingung dengan “mengalir seperti air ini.”
apakah itu berarti kita hidup dengan santai?pasif?

ada yang bilang itu artinya menikmati hidup.
padahal menurut saya tidak juga. dalam hidup kita harus hati-hati agar tidak terbawa arus.
saya pikir, mengalir seperti air artinya hidup seperti orang kebanyakan. mengikuti tabiat sekitar.

mending kalau kita hidup di tengah masyarakat yang produktif, kita akan ikut-ikutan mengalir sebagai air yang produktif.
lah?? kalau tidak?? hehe.
hmm, sepertinya penggunaan “mengalir seperti air” ini harus diperhatikan lagi yaa.. 🙂

kembali ke “visi”.
jadi, hidup ini kuduwajibmustiharus punya visi.
paling tidak kita tahu ke arah mana kecenderungan kita.
dan dengan memiliki visi, paling tidak kita telah membuat perencanaan ingin menjadi seperti apa, ingin berbuat seperti apa.

” kejahatan yang terencana akan mengalahkan kebaikan yang tidak terencana”
” gagal dalam berencana, berarti merencanakan untuk gagal”

jadi,,
siapkan visi kita, belum terlambat untuk memulai.
yakini dan pahami.
lalu jalani.

jangan sampai kita buta lalu salah melangkah, apalagi sampai terperosok ke lubang, bukan karena cacat nya mata, tapi karena tidak bisa memandang dengan jelas apa yang ada di depan kita.

sekian.
semoga bermanfaat 🙂